PCM Sleman Gelar Pelatihan Membuat Pupuk Kompos
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sleman mengadakan pelatihan membuat pupuk kompos di Gedung Dakwah PRM Sleman, Jumat (13/9/2024).
Pelatihan diikuti perwakilan dari 9 PRM cabang Sleman dan perwakilan PCA Sleman. Selain pelatihan pembuatan pupuk, MPM PCM Sleman juga melakukan pembagian sembako bagi warga kurang mampu, pembagian bibit pohon untuk penghijauan dan pemberdayaan masyarakat melalui bantuan penjualan ayam potong.
Advertisement
BACA JUGA : Sampah Liar Muncul di Lokasi Renovasi Pasar Terban Jogja
Pelatihan pembuatan kompos dibimbing langsung oleh Emilya Ully Artha anggota MPM yang juga dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang. "Pembuatan pupuk kompos dari sampah organik yang biasanya ada di sekitar rumah kita dengan dicampur sekam padi, kotoran hewan dan aktivator, peserta pelatihan juga diajak langsung mempraktekkan pembuatan pupuk kompos tersebut dengan bahan dan alat yang sudah disediakan," kata Emilya Ully Artha dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Minggu (15/9/2024).
Ketua MPM PCM Sleman Arif Nurman Hakim menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah yang menjadi tanggung jawab individu. Oleh karena itu perlu ditumbuhkan kebiasaan memilah sampah dan mengolah sampah organik menjadi kompos dengan menambahkan aktivator dengan menggunakan bak komposter.
BACA JUGA :Jadi dari proses ini akan didapatkan dua macam pupuk organik yaitu padat dan cair," katanya.
BACA JUGA : Pemkot Jogja Angkut 1.059,184 Ton Sampah dari Seluruh Depo Pakai 252 Armada
Dalam kesempatan pelatihan tersebut Zahrul Mufrodi selaku Ketua PCM Sleman membagikan seperangkat alat komposter kepada 9 PRM yang ada di cabang Sleman dan 2 kelompok perwakilan PCA Sleman. Terdiri atas bak komposter, cetok, sekantong sekam, sekantong kotoran hewan, alat bor lubang biopori dan paralon untuk media tanam hidroponik vertikal.
"Kami berharap setiap PRM bisa mencoba dan menularkan pembuatan pupuk kompos dari limbah organik, membuat biopori di lingkungan sekitarnya dan menanam tanaman hidroponik vertikal ini kepada warga di masing-masing ranting," kata Zahrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Uji Materi tentang Gaji Dosen Swasta Dibayarkan dari APBN dan APBD Ditolak MK
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DIY Sudah Jadi Pasar Narkoba, Menteri Wihaji Khawatirkan Generasi Emas
- Info Stok Darah dan Lokasi Donor Darah di Wilayah DIY, 29-30 November 2024
- Hi! Tiba-tiba Buaya Muncul di Permukiman Padat Penduduk di Tegalrejo Jogja, Sudah Dievakuasi Damkarmat
- 4 Rumah Rusak Akibat Hujan Lebat di Bantul pada Hari Kamis
- DLHK DIY Antisipasi Kebocoran Pipa Aliran Lindi di TPST Piyungan Selama Musim Penghujan
Advertisement
Advertisement